IMASAMA

imasama

imasama

BEBEK GORENG MADURA

Kamis, 02 September 2010

Nasi Bebek yang khas Surabaya, dengan pengolahan yang tepat siapapun pasti bisa
memasaknya dengan bebas amis dan enaaakkkk…. Kebetulan penjual Nasi Bebek yang enak di Surabaya rata2 orang madura, sayang penyajiannya kurang khas madura.
Gue bereksperimen mereka2 sendiri resep Nasi Bebek agar brasa khas madura, melalui pemilihan bumbu & rempah2nya, ga ketinggalan pelengkap yang khas madura: POYAH KELAPA KUNING ! :D
Tips menghindari amis:
Pilih yang jantan, unggas jantan lemaknya jauh lebih dikit daripada betina, otomatis kemungkinan amis karena lemak pun minimal.
Buangin bagian ekor (termasuk aneka bentuk kelenjar disekitarnya) dan segala bentuk usus.
NASI BEBEK MADURA ala Lia
Bahan:

1 ekor bebek yang udah dibersihkan (sekitar 800 gram), potong2 sesue slera
2 sdm cuka
400 ml air matang
2 tangkai sereh, masing2 potong dua, geprak
6 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
Bumbu Halus:
5 siung bawang putih
8 butir bawang merah
1.5 sdt ketumbar sangrai
0.5 sdt merica butiran sangrai
4 cm jahe (diameter skitar 2 cm)
3 cm kunyit (diameter 1.5 cm)
4 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
4 cm lengkuas muda (diameter sekitar 2cm)
5cm pangkal sereh (bagian putih yang muda), iris2
8 butir kemiri
2 sdt garam
Cara:
Lumuri potongan bebek dengan cuka, diamkan 20-30 menit di kulkas. Cuci sampe benar2 bersih.
Aduk bersama bumbu halus dan rempah2 lainnya, diamkan di kulkas 30 menit.
Masukin panci presto, tuangi air lalu masak 20 menit terhitung dari waktu berdesis.
Matikan api dan diamkan sampe tekanan & uapnya habis, buka dan tiriskan bebek dari bumbunya.
Goreng bebek sampe kuning kecoklatan ato kering bila suka.
Tips:
Kalo ngga ada panci presto, diungkep biasa sampe empuk (mungkin perlu nambah air beberapa kali sampe bener2 empuk).
Saus Kuning
300 ml bumbu perebus bebek (kalo kurang bisa ditambah air secukupnya) ditumis dengan sedikit minyak sampe kental, buang ampas rempah2nya (sereh dan daun jeruk). Sisihkan.
Sambal Bawang
Bahan:

3 butir bawang merah, iris kasar
4 buah cabe merah, iris halus
Cabe rawit secukupnya
1 buah tomat matang ukuran sedang, cincang kasar
½ sdt terasi goreng
½ sdt garam /secukupnya
1 sdt gula /secukupnya
4 sdm minyak
100 ml air matang
Cara:
Panasin minyak, tumis bawang merah, cabe merah & cabe rawit sampe aromanya kluar.
Masukin tomat, tuangin air. Masak sampe air menyusut.
Pindahkan semua ke cobek, ulek bersama terasi, garam & gula.
Note:
Terus terang kalo dibandingin ibu gue lom jagoan bikin sambel. Jadi selain sambel bawang diatas, silakan pake sambel andalan masing2 :D
Poyah Kelapa Kuning
Bahan:

200 gr kelapa setengah tua, parut memanjang
Bumbu halus:
1 siung bawang putih
½ sdt garam
1 cm kunyit
2 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
Cara:
Tebarkan kelapa di loyang lalu jemur d panas matahari sampe setengah kering.
Aduk kelapa parut dengan bumbu halus sampe rata.
Sangrai dengan api keciiil sampe bener2 kering, matikan api. Diamkan sambil diangin2 sampe adem, simpan di stoples.
Pelengkap lain:
Nasi hangat
Irisan tomat & mentimun
Petikan daun kemangi
Irisan jeruk nipis
Lalapan lain sesue slera
Penyelesaian:
Taruh nasi anget di piring, tuangi 1 sdm bumbu kuning diatasnya, taburi poyah kelapa.
Sajikan bebek goreng, sambel & lalapan di tempat terpisah.
Nyaaaaaaaammmm……………..
WARNING !!
Bebek mengandung kolesterol tinggi. Yang diet kolesterol makannya secuiiiilllll aja ya, banyakin lalapannya ajah :P
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

sejarah CAROK dan CLURIT madura

Selasa, 31 Agustus 2010

Carok dan celurit laksana dua sisi mata uang. Satu sama lain tak bisa dipisahkan. Hal ini muncul di kalangan orang-orang Madura sejak zaman penjajahan Belanda abad 18 M. Carok merupakan simbol kesatria dalam memperjuangkan harga diri (kehormatan).
PADA zaman Cakraningrat, Joko Tole dan Panembahan Semolo di Madura, tidak mengenal budaya tersebut. Budaya yang ada waktu itu adalah membunuh orang secara kesatria dengan menggunakan pedang atau keris. Senjata celurit mulai muncul pada zaman legenda Pak Sakera. Mandor tebu dari Pasuruan ini hampir tak pernah meninggalkan celurit setiap pergi ke kebun untuk mengawasi para pekerja. Celurit bagi Sakera merupakan simbol perlawanan rakyat jelata. Lantas apa hubungannya dengan carok?Carok dalam bahasa Kawi kuno artinya perkelahian. Biasanya melibatkan dua orang atau dua keluarga besar. Bahkan antarpenduduk sebuah desa di Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Pemicu dari carok ini berupa perebutan kedudukan di keraton, perselingkuhan, rebutan tanah, bisa juga dendam turun-temurun selama bertahun-tahun.Pada abad ke-12 M, zaman kerajaan Madura saat dipimpin Prabu Cakraningrat dan abad 14 di bawah pemerintahan Joko Tole, istilah carok belum dikenal. Bahkan pada masa pemerintahan Penembahan Semolo, putra dari Bindara Saud putra Sunan Kudus di abad ke-17 M tidak ada istilah carok.Munculnya budaya carok di pulau Madura bermula pada zaman penjajahan Belanda, yaitu pada abad ke-18 M.
Setelah Pak Sakerah tertangkap dan dihukum gantung di Pasuruan, Jawa Timur, orang-orang bawah mulai berani melakukan perlawanan pada penindas. Senjatanya adalah celurit. Saat itulah timbul keberanian melakukan perlawanan.Namun, pada masa itu mereka tidak menyadari, kalau dihasut oleh Belanda. Mereka diadu dengan golongan keluarga Blater (jagoan) yang menjadi kaki tangan penjajah Belanda, yang juga sesama bangsa. Karena provokasi Belanda itulah, golongan blater yang seringkali melakukan carok pada masa itu. Pada saat carok mereka tidak menggunakan senjata pedang atau keris sebagaimana yang dilakukan masyarakat Madura zaman dahulu, akan tetapi menggunakan celurit sebagai senjata andalannya.
Senjata celurit ini sengaja diberikan Belanda kepada kaum blater dengan tujuan merusak citra Pak Sakera sebagai pemilik sah senjata tersebut. Karena beliau adalah seorang pemberontak dari kalangan santri dan seorang muslim yang taat menjalankan agama Islam. Celurit digunakan Sakera sebagai simbol perlawanan rakyat jelata terhadap penjajah Belanda. Sedangkan bagi Belanda, celurit disimbolkan sebagai senjata para jagoan dan penjahat.Upaya Belanda tersebut rupanya berhasil merasuki sebagian masyarakat Madura dan menjadi filsafat hidupnya. Bahwa kalau ada persoalan, perselingkuhan, perebutan tanah, dan sebagainya selalu menggunakan kebijakan dengan jalan carok. Alasannya adalah demi menjunjung harga diri. Istilahnya, daripada putih mata lebih baik putih tulang. Artinya, lebih baik mati berkalang tanah daripada menanggung malu.Tidak heran jika terjadi persoalan perselingkuhan dan perebutan tanah di Madura maupun pada keturunan orang Madura di Jawa dan Kalimantan selalu diselesaikan dengan jalan carok perorangan maupun secara massal. Senjata yang digunakan selalu celurit. Begitu pula saat melakukan aksi kejahatan, juga menggunakan celurit.Kondisi semacam itu akhirnya, masyarakat Jawa, Kalimantan, Sumatra, Irian Jaya, Sulawesi mengecap orang Madura suka carok, kasar, sok jagoan, bersuara keras, suka cerai, tidak tahu sopan santun, dan kalau membunuh orang menggunakan celurit. Padahal sebenarnya tidak semua masyarakat Madura demikian.
Masyarakat Madura yang memiliki sikap halus, tahu sopan santun, berkata lembut, tidak suka bercerai, tidak suka bertengkar, tanpa menggunakan senjata celurit, dan sebagainya adalah dari kalangan masyarakat santri. Mereka ini keturunan orang-orang yang zaman dahulu bertujuan melawan penjajah Belanda.Setelah sekian tahun penjajah Belanda meninggalkan pulau Madura, budaya carok dan menggunakan celurit untuk menghabisi lawannya masih tetap ada, baik itu di Bangkalan, Sampang, maupun Pamekasan. Mereka mengira budaya tersebut hasil ciptaan leluhurnya, tidak menyadari bila hasil rekayasa penjajah Belanda.

sumber http://www.kabarmadura.com/sejarah-carok-dan-celurit-madura.html
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

SEJARAH KABUPATEN SAMPANG - MADURA

Pada Zaman Majapahit di Sampang ditempatkan seorang Kamituwo yang pangkatnya hanya sebagai patih, jadi boleh dikatakan kepatihan yang berdiri sendiri. Sewaktu Majapahit mulai mundur di Sampang berkuasa Ario Lembu Peteng, Putera Raja Majapahit dengan Puteri Campa.
Lembu Peteng akhirnya pergi memondok di Ampel dan meninggal disana.
Yang mengganti Kamituwo di Sampang adalah putera yang tertua ialah Ario Menger yang keratonnya tetap di Madekan. Menger berputera 3 orang laki-laki ialah Ario Langgar, Ario Pratikel (ia bertempat tinggal di Pulau Gili Mandangil atau Pulau Kambing) dan Ario Panengah gelar Pulang Jiwo bertempat tinggal di Karangantang.
Pratikel mempunyai anak perempuan yang kawin dengan Ario Pojok dan mempunyai anak bernama Kiyai Demang (Demangan adalah tempat kelahirannya) setelah Demang menjadi dewasa ia sering pergi ke tempat tempat yang dipandang keramat dan bertapa beberapa hari lamanya disana, pada suatu waktu ia sedang tertidur dipertapaannya ia bermimpi supaya ia terus berjalan kearah Barat Daya kedesa Palakaran.
Setelah Demang bangun ia terus pulang dan minta ijin pada orang tuanya untuk memenuhi panggilan dalam mimpinya, ayah dan ibunya sebenarnya keberatan tetapi apa dikata, kehendak anaknya sangat kuat. Menurut cerita Demang terus berjalan kearah Barat Daya diperjalanan ia makan ala kadarnya daun-daun, buah-buahan dan apa saja yang dapat dimakan, dan kalau malam ia tertidur dihutan dimana ia dapat berteduh.
Pada suatu waktu ketika ia berhenti melepaskan lelah tiba-tiba datang seorang perempuan tua memberikan bingkisan dari daun-daun, setelah bingkisan dibuka terdapatlah 40 buah bunga nagasari, diamana ada Pohon Nagasari? Perempuan tua itu menjawab bahwa pohon yang dimaksud letaknya didesa Palakaran tidak beberapa jauh dari tempat itu.
Dengan diantar perempuan tua tersebut Demang terus menuju kedesa Palakaran dan diiringi oleh beberapa orang yang bertemu diperjalanan. Sesampainya didesa itu mereka terus beristirahat ditempat pengantarnya sambil menikmati hidangan yang lezat-lezat yang menghidangkan ialah, Nyi Sumekar puteri dari janda itu. Tidak bberapa lam Demang jatuh cinta pada perempuan itu dan mereka kawin, kemudian mereka mendirikan rumah besar, yang kemudian oleh orang-orang disebut keraton kota Anjar (Arosbaya) dari perkawinan Sumekar dan Demang lahirlah beberapa orang anak dengan nama-nama sebagai berikut :
1. Kiyahi Adipati Pranomo
2. Kiyahi Pratolo
3. Kiyahi Pratali
4. Pangeran Panagkan dan
5. Kiyahi Pragalbo.
Pada sauatu saat Demang Palakaran bermimpi bahwa kemudian hari yang akan menggantikan dirinya ialah Kiyahi Pragalbo yang akan menurunkan pemimpin-pemimpin masyarakat yang baik, putera yang tertua Pramono oleh ayahnya disuruh bertempat tinggal di Sampang dan memimpin pemerintah dikota itu.
Ia kawin dengan puteri Wonorono di Pamekasan karena itu ia juga menguasai Pamekasan jadi berarti Sampang dan Pamekasan bernaung dalam satu kerajaan, demikian pula sewaktu Nugeroho (Bonorogo) menggantikan ayahnya yang berkeraton di Pamekasan dua daerah itu masih dibawah satu kekuasaan, setelah kekuasaan Bonorogo Sampang terpisah lagi dengan Pamekasan yang masing-masing dikuasai oleh Adipati Pamadekan (Sampang) dan Pamekasan dikuasai oleh Panembahan Ronggo Sukawati, kedua-duanya putera Bonerogo.
Kemudian Sampang diperintah oleh Pangeran Adipati Mertosari ialah cucu dari puteri Pramono putera dari Pangeran Suhra Jamburingin, demikianlah diceritakan bahwa memang menjadi kenyataan Kiyahi Demang banyak menurunkan Raja-Raja di Madura.

sumber http://www.kabarmadura.com
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

KABUPATEN SAMPANG


Keadaan Geografis

Kabupaten Sampang secara administrasi terletak dalam wilayah Propinsi Jawa Timur yang secara geografis terletak di antara 113o08’ - 113o39’ Bujur Timur dan 6o 05’ - 7o13’ Lintang Selatan. Kabupaten Sampang terletak ± 100 Km dari Surabaya, dapat dengan melalui Jembatan Suramadu kira2 1,5 jam atau dengan perjalanan laut kurang lebih 45 menit dilanjutkan dengan perjalanan darat ± 2 jam. batas-batas wilayah Kabupaten Sampang adalah : • Sebelah Utara : Laut Jawa • Sebelah Selatan : Selat Madura • Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan. • Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan.
Secara keseluruhan Kabupaten Sampang mempunyai luas wilayah sebanyak 1.233,30 Km2. Proporsi luasan 14 kecamatan terdiri dari 6 kelurahan dan 180 Desa. Kecamatan Banyuates dengan luas 141,03 Km2 atau 11,44 % yang merupakan Kecamatan terluas, sedangkan Kecamatan terkecil adalah Pangarengan dengan luas hanya 42,7 Km2 (3,46 %).
Kabupaten Sampang mempunyai 1 buah pulau berpenghuni yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Sampang. Nama pulau tersebut adalah Pulau Mandangin, luas Pulau Mandangin sebesar 1,650 km2. Akses transportasi ke Pulau Mandangin adalah dengan menggunakan transportasi air dalam hal ini adalah perahu motor yang berada di Pelabuhan Tanglok. Perjalanan dari Pelabuhan Tanglok menuju Pulau Mandangin ini membutuhkan waktu ± 30 menit Masakan khas kota ini adalah kaldu. Selain itu makanan khasnya adalah nasi jagung

Penduduk

Jumlah penduduk berdasarkan BPS Kabupaten Sampang pada tahun 2005 sejumlah 794.914 jiwa

 

Tempat-tempat wisata

  • Pulau Mandangin
  • Pantai Camplong
  • Kuburan Madegan
  • Waduk Klampis
  • Air terjun Toroan
  • Reruntuhan Raden Segoro dan hutan monyet Nepa
  • Reruntuhan Pababaran
  • Kuburan Rato Ebu

Pranala luar


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

MUNGKIN NANTI by nanda

Senin, 30 Agustus 2010

lagu mungkin nanti ini adalah lagu yang di populerkan oleh group band ternama di indonesia yaitu PETERPAN, di sini lagu MUNGKIN NANTI vocal nya di hilangkan dan di ganti dengan pengisi suara..., lagu MUNGKIN NANTI versi nanda ini edit bukan  untuk kebutuhan KOMERSIL atau PLAGIAT, lagu ini di buat HANYA untuk HIBURAN semata, dan maaf jika suara di lagu tersebut tidak semerdu penyanyi asli nya,,,,,

lagu MUNGKIN NANTI versi nanda bisa anda download di sini
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Jumat, 27 Agustus 2010

Profile IMASAMA

IMASAMA adalah organisasi mahasiswa Sampang yang bersifat kekeluargaan antar perguruan tinggi dan berbasis di Kota Malang, imasama sendiri berdiri pada 14 FEBRUARY 2006.

TUJUAN IMASAMA:

  • Terbinanya komunikasi,
  • koordinasi,
  • kekeluargaan dan konsolidasi sertakreasi dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa Sampang menjadi insan akademis yang profesional danikut berperan aktif dalam pembangunan nasional.
*KEANGGOTAAN:
  1. Yang dimaksud anggota IMASAMA adalah semua mahasiswa Sampang yang menempuh pendidikan di Malang dan memenuhipersyaratan yang diatur dalam pasal 2.
  2. Yang dimaksud anggota kehormatan IMASAMA adalah setiap orang yang berdedikasi tinggi dan mempunyai loyalitas kepada IMASAMA.
*HAK dan KEWAJIBAN:
1. Hak Anggota

    • Tiap komisariat dewan mempunyai hak bicara, hak suara, dan hak pendelegasian sesuai dengan tata aturan organisasi yang berlaku.
    • Tiap anggota IMASAMA mempunyai hak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul, bertanya, dan berpartisipasi baik secara langsung, kecuali jika ada ketentuan khusus yang mengatur tentang itu.
    • Anggota kehormatan dapat mengajukan saran, usul, atau pertanyaan kepada Pengurus Besar IMASAMA.
2. Kewajiban Anggota
  • Setiap anggota IMASAMA harus membayar iuran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • Setiap anggota IMASAMA harus berpartisipasi dalam program IMASAMA.
  • Setiap anggota IMASAMA harus menjaga nama baik organisasi.
(dikutip dari AD/ART IMASAMA-7 Juni2010)

Beberapa Kegiatan yang telah dilakukan:
  1. kegiatan rutin tahunan yaitu Briefing di SMA se Kabupaten Sampang
  2. Cinta Bumi, Pendakian Gunung Panderman
  3. Green For Earth, Berupa penghijauan yang dilakukan di Kabupaten sampang yang merupakan bentuk kepedulian kami terhadap keberlanjutan lingkungan.
  4. kegiatan rutin Tahunan yaitu Try Out UAN dan Seleksi masuk perguruan tinggi yang dilakukan di Sampang..
  5. beberapa kegiatan yang bersifat sosial yang tidak bisa disebutkan semua..

*Ketua Umum:
1. Dimas Bayu PP (2006-2007)
2. Dimas Bayu PP (2007-2008)
3. M. Syaifurridzal (2008-2009)
4. DIDIT (2009-2010)

5. R.sultan (2010-2011) 


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO